Pages

Friday 28 February 2020

MAKALAH GEOGRAPHIC TONGUE

BAB I
PENDAHULUAN

Geographic tongue (benign migratory glossitis/erythema migrans) merupakan suatu kondisi akibat adanya atropi pada papilla filiformis pada lidah yang terlihat sebagai daerah erythema. Biasanya terletak pada 2/3 dorsum lidah dan batas lateral pada lidah.1
Geographic tongue adalah kondisi yang tidak membahayakan biasanya merupakan kondisi asimptomatik dengan etiologi yang belum diketahui secara pasti.2
Prevalensi geographic tongue adalah sekitar 1-2,5%, selain itu prevalensi lain dari kelainan ini dari beberapa negara antara lain, seperti di Amerika yaitu 1-14%, Afrika Selatan 0,6%, Brazil 27,7% dan India Selatan 5,71%.
Di Indonesia sendiri pernah dilakukan sebuah penelitian tentang prevalensi geographic tongue di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, pada penelitian tersebut didapatkan prevalensi geographic tongue sebesar 3,2% dari total 312 pasien.
Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria diduga karena adanya pengaruh hormonal pada wanita dan juga adanya pengaruh dari siklus kontrasepsi yang digunakan oleh wanita, dari beberapa penelitian didapatkan hasil bahwa prevalensi geographic tongue pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. 3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Definisi Geographic Tongue
                Geographic tongue (eritema migran, benign migratory glossitis, erythema areata migrans, stomatitis areata migrans merupakan lesi jinak yang sering ditemukan pada permukaan dorsal lidah.4
2.2       Etiologi
Etiologi dari lesi ini masih belum diketahui secara pasti, meskipun banyak penelitian dan studi yang meneliti tentang geographic tongue. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa faktor genetik atau herediter berperan besar dalam lesi ini.3
2.3       Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi juga mendukung terjadinya kelainan ini seperti defisiensi nutrisi dan stress.3
2.4       Gambaran Klinis
            Daerah eritema, dapat tunggal atau multipel yang dikelilingi tepi putih/ kuning/ keabuan dan sedikit menonjol dengan batas tegas dan jelas.1
          Gambaran klinis geographic tongue berupa bercak kemerahan (erimatous) yang tidak beraturan dan berbatas jelas, dibatasi oleh garis keratotik putih atau kuning keabu-abuan yang tampak lebih menonjol daripada daerah disekitarnya, dan timbul pada beberapa lokasi yang berbeda. Pada bagian erimatous, permukaan lidah tampak merah, halus, dan mengkilatp karena adanya atrofi atau kehilangan papilla filiformis. Batas putih yang terdiri dari papilla filiformis yang beregenerasi dan merupakan campuran 







keratin dan neutrophil.5  Terletak di 2/3 anterior dorsum lidah atau batas lateral lidah.1
Gambar 1. Gambaran klinis Geographic Tongue
2.5       Histopatologi
Adanya temuan klinis pada depapillation papilla filiform pada dorsum lidah, menyebabkan eritematosa dapat bervariasi dalam segi ukuran, bentuk, dan jumlah. Daerah-daerah ini dibatasi oleh sedikit peningkatan papilla filiform di sekitarnya, membentuk margin tepi yang tampak putih, sempit. Geographic tongue dapat menjadi kronis atau bermigrasi, atau dapat hilang secara bertahap (atropi).6
Gambar 2. Gambar histologi dari Geographic Tongue
2.6       Diagnosis Banding
Diagnosis banding geographic tongue adalah psoriasis intraoral dan candidiasis. Diagnosis psoriasis dapat ditegakkan bile ditemukan adanya gambaran klinis pada psoriasis pada kulit. Untuk membedakan candidiasis dari geographic tongue, candidiasis mudah diangkat dan meninggalkan daerah yang kasar dan berdarah.5
2.7       Penatalaksanaan
Pasien harus diyakinkan bahwa walaupun ini adalah kondisi kronis atau siklik, Geographic tongue tidak mewakili penyakit neoplastik, infeksi, atau menular. Biopsi dapat dilakukan jika pasien memiliki keluhan utama, maka pemeriksaan fisik harus dilakukan yang berkaitan dengan sisteemik. Ketika seorang pasien tidak menunjukkan gejala, tidak diperlukan perawatan lebih lanjut. Karena beberapa pasien mungkin tidak nyaman atau mengalami rasa sakit sedang, iritasi yang dapat diidentifikasi (terutama jenis makanan) harus dihindari. Gejala diobati secara empiris. Uji coba dapat dilakukan dengan pemberian (vitamin), obat kumur, obat anti anxietas, dan obat antiinflamasi. Yang terakhir dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan kortikosteroid sistemik atau topical jika dibutuhkan.6

BAB III
KESIMPULAN

Geographic tongue (benign migratory glossitis/erythema migrans) merupakan suatu kondisi akibat adanya atropi pada papilla filiformis pada lidah yang terlihat sebagai daerah erythema. Biasanya terletak pada 2/3 dorsum lidah dan batas lateral pada lidah dengan etiologi yang belum diketahui secara pasti maka perlu dilakukan pemriksaan secara mendalam untuk menentukan sebagai geographic tongue.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Soeprapto Andrianto. 2017. Pedoman dan Tataklaksana Praktik Kedokteran Gigi. Yogyakarta : Stpi Bina Insan Mulia. Hal-276.
2.     Puspita Sartika dkk. 2010. Sebaran Geographic Tongue pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mutiara Medika . Vol. 10 No. 2: 116
3.      Pinasthika dkk. 2018. Prevalensi dan Distribusi Penderita Geographic Tongue pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Angkatan 2014 – 2016.  Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (1)
4.        Burket, Greenberg, Glick, dan Ship. 2008. Burket’s Oral Medicine Elevent Edition. Canada: BC Decker Inc. P-115
5.         Paritusta Lindi dkk. 2009. Penatalaksanaan Geographic Tongue pada Pasien Anak Setelah Terapi Obat Antituberkulosa. FKG UI. MIKGI, Vol 11(1).
6.         Silverman Sol et.al. 2001. Essential of Oral Medicine. London: BC Decker. P-254




0 comments:

Post a Comment