BAB I
PENDAHULUAN
Geographic tongue
(benign migratory glossitis/erythema migrans) merupakan suatu kondisi akibat
adanya atropi pada papilla filiformis pada lidah yang terlihat sebagai daerah
erythema. Biasanya terletak pada 2/3 dorsum lidah dan batas lateral pada lidah.1
Geographic tongue adalah kondisi yang tidak membahayakan biasanya
merupakan kondisi asimptomatik dengan etiologi yang belum diketahui secara
pasti.2
Prevalensi geographic tongue adalah sekitar 1-2,5%, selain itu
prevalensi lain dari kelainan ini dari beberapa negara antara lain, seperti di
Amerika yaitu 1-14%, Afrika Selatan 0,6%, Brazil 27,7% dan India Selatan 5,71%.
Di Indonesia sendiri pernah dilakukan sebuah penelitian tentang
prevalensi geographic tongue di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia, pada penelitian tersebut didapatkan prevalensi geographic tongue sebesar
3,2% dari total 312 pasien.
Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria diduga
karena adanya pengaruh hormonal pada wanita dan juga adanya pengaruh dari
siklus kontrasepsi yang digunakan oleh wanita, dari beberapa penelitian
didapatkan hasil bahwa prevalensi geographic tongue pada wanita lebih
tinggi dibandingkan pria. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Geographic Tongue
Geographic tongue (eritema migran,
benign migratory glossitis, erythema areata migrans, stomatitis areata migrans
merupakan lesi jinak yang sering ditemukan pada permukaan dorsal lidah.4
2.2 Etiologi
Etiologi dari lesi ini masih belum diketahui secara pasti, meskipun banyak
penelitian dan studi yang meneliti
tentang geographic tongue. Beberapa
peneliti menyebutkan bahwa faktor genetik
atau herediter berperan besar dalam lesi
ini.3
2.3 Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi juga mendukung terjadinya kelainan ini seperti
defisiensi nutrisi dan stress.3
2.4 Gambaran
Klinis
Daerah
eritema, dapat tunggal atau multipel yang dikelilingi tepi putih/ kuning/
keabuan dan sedikit menonjol dengan batas tegas dan jelas.1
Gambaran
klinis geographic tongue berupa bercak kemerahan (erimatous) yang tidak
beraturan dan berbatas jelas, dibatasi oleh garis keratotik putih atau kuning
keabu-abuan yang tampak lebih menonjol daripada daerah disekitarnya, dan timbul
pada beberapa lokasi yang berbeda. Pada bagian erimatous, permukaan lidah
tampak merah, halus, dan mengkilatp karena adanya atrofi atau kehilangan
papilla filiformis. Batas putih yang terdiri dari papilla filiformis yang
beregenerasi dan merupakan campuran
keratin dan neutrophil.5 Terletak di 2/3 anterior dorsum lidah atau batas lateral lidah.1
Gambar 1. Gambaran
klinis Geographic Tongue
2.5 Histopatologi
Adanya temuan klinis pada depapillation papilla filiform pada dorsum lidah, menyebabkan
eritematosa dapat bervariasi dalam segi ukuran, bentuk, dan jumlah. Daerah-daerah ini dibatasi oleh sedikit
peningkatan papilla filiform di sekitarnya, membentuk margin tepi yang tampak
putih, sempit. Geographic tongue dapat menjadi kronis atau bermigrasi, atau
dapat hilang secara bertahap (atropi).6
Gambar 2. Gambar histologi
dari Geographic Tongue
2.6 Diagnosis Banding
Diagnosis banding geographic tongue adalah psoriasis
intraoral dan candidiasis. Diagnosis psoriasis dapat ditegakkan bile ditemukan
adanya gambaran klinis pada psoriasis pada kulit. Untuk membedakan candidiasis
dari geographic tongue, candidiasis mudah diangkat dan meninggalkan daerah yang
kasar dan berdarah.5
2.7 Penatalaksanaan
Pasien harus diyakinkan bahwa walaupun ini
adalah kondisi kronis atau siklik, Geographic
tongue tidak mewakili penyakit neoplastik, infeksi, atau menular. Biopsi
dapat dilakukan jika pasien memiliki keluhan utama, maka pemeriksaan fisik
harus dilakukan yang berkaitan dengan sisteemik. Ketika seorang pasien tidak
menunjukkan gejala, tidak diperlukan perawatan lebih lanjut. Karena beberapa
pasien mungkin tidak nyaman atau mengalami rasa sakit sedang, iritasi yang
dapat diidentifikasi (terutama jenis makanan) harus dihindari. Gejala diobati
secara empiris. Uji coba dapat dilakukan dengan pemberian (vitamin), obat kumur,
obat anti anxietas, dan obat antiinflamasi. Yang terakhir dapat menggunakan
obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan kortikosteroid sistemik atau topical
jika dibutuhkan.6
BAB III
KESIMPULAN
Geographic tongue (benign migratory glossitis/erythema
migrans) merupakan suatu kondisi akibat adanya atropi pada papilla filiformis
pada lidah yang terlihat sebagai daerah erythema. Biasanya terletak pada 2/3
dorsum lidah dan batas lateral pada lidah dengan etiologi yang belum diketahui
secara pasti maka perlu dilakukan pemriksaan secara mendalam untuk menentukan
sebagai geographic tongue.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soeprapto Andrianto. 2017. Pedoman dan Tataklaksana
Praktik Kedokteran Gigi. Yogyakarta : Stpi Bina Insan Mulia. Hal-276.
2. Puspita Sartika dkk. 2010. Sebaran Geographic Tongue pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mutiara Medika . Vol. 10 No. 2: 116
3. Pinasthika dkk. 2018. Prevalensi dan
Distribusi Penderita Geographic Tongue pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember Angkatan 2014 – 2016. Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (1)
4. Burket, Greenberg, Glick, dan Ship. 2008. Burket’s
Oral Medicine Elevent Edition. Canada: BC Decker Inc. P-115
5.
Paritusta Lindi dkk. 2009. Penatalaksanaan Geographic
Tongue pada Pasien Anak Setelah Terapi Obat Antituberkulosa. FKG UI. MIKGI, Vol
11(1).
6.
Silverman Sol et.al. 2001. Essential of Oral Medicine.
London: BC Decker. P-254
0 comments:
Post a Comment